Monday 24 February 2014

Katanya sih diskusi tapi...

Yah, hari ini seperti yang sudah-sudah dalam aktivitas kuliah diisi dengan kegiatan yang katanya diskusi. Tapi sayangnya kegiatan ini berubah jadi seperti tanya jawab wajib. Yaps, begitu kelompok yang mendapat giliran presentasi telah menyelesaikan tugasnya, sesi tanya jawab seolah menjadi sesi yang wajib. Harus saja ada mahasiswa lain yang bertanya.

Masalahnya bukan tetnang sesi tanya jawab itu, tapi tentang pemaksaannya. Mahasiswa sering sekali melontarkan peryanyaan yang tidak terlalu penting. Misalnya, ada yang bertanya dengan pertanyaan yang sudah jelas jawabannya sehingga terkesan mengetes kemampuan pemateri. Bukan menanyakan hal yang benar-benar mereka tidak tahu atau ingin tahu.

Memang ada tujuan baik dari sesi tanya jawab itu, salah satunya untuk melatih keaktifan atau keberanian mahasiswa. Tapi jika kondisi ini dibiarkan terus menerus dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan buruk. Karena pada dasarnya mereka yang bertanya hanya melakukannya karena terpaksa. Sedangkan keberanian mereka tidak terlatih sama sekali. Karena jika siswa memang berani maka ia tidak akan terpaksa oleh apapun. Siswa yang berani, akan mengatakan "tidak ada perntanyaan" ketika diminta pertanyaan tanpa harus mereka-reka pertanyaan yang sebenarnya tidak ingin ditanyakan olehnya.

Hal ini terjadi karena aktifitas seperti ini tidak efektif dalam pembelajaran. Ketika kelompok tertentu sedang melakukan presentasi di depan kelas, mahasiswa yang lain biasanya tidak memperhatikan jadi mereka pun merasa bingung tidak jelas. Mereka bingung materi apa yang dibahas barusan, dan bingung harus bertanya apa. Jika harus bertanya, mereka takut pertanyaannya terlalu mudah dan sudah dibahas sebelumnya sehingga menjadi bukti bahwa mereka tidak memperhatikan. Namun, jika tidak bertanya kelas akan menjadi sepi dan tetap saja mereka tidak tahu materinya.

Menurut pendapat saya akan lebih efektif jika dosen memberi tugas kepada siswa untuk membuat makalah berkaitan dengan suatu topik tapi sumbernya tidak ditentukan, bukan hanya berasal dari buku yang setiap mahasiswa sudah memilikinya. Kemudian dari setiap makalah, dosen akan membuat pertanyaan untuk dijawab oleh pembuat makalah. Hal yang wajar jika dosen mengetes mahasiswanya, berbeda jika mahasiswa mengetes mahasiswa lain. Jika makalah setiap siswa berbeda, dan dibaca oleh mahasiswa lainnya maka pertanyaan pun akan muncul dengan sendirinya. Hal ini tidak akan terjadi jika makalah setiap mahasiswa isinya sama.

:) ini mah cuma tulisan dari orang bodoh seperti saya.
5 Jurnalnya Andre: Katanya sih diskusi tapi... Yah, hari ini seperti yang sudah-sudah dalam aktivitas kuliah diisi dengan kegiatan yang katanya diskusi. Tapi sayangnya kegiatan ini beru...

No comments:

Post a Comment

< >