Tuesday 25 March 2014

Menyiapkan pengalaman belajar

Pratinjau

Dalam cerita klasik karangan Lewis Carrol, Alice’s Adventures in Wonderland (versi 1994), Alice dan kucing Cheshire melakukan percakapan :
Alice : Bisakah kamu beritahu aku harus pergi kea rah mana dari sini?
Chesire : Itu tergantung kamu mau ke arah mana.
Alice : Oh, aku tak peduli ke manapun juga.
Chesire : Kalau begitu tidak ada bedanya ke arah manapun kamu pergi.

Ikhtisar

Dalam beberapa cara, siswa bisa seperti Alice dan gerakan guru bisa seperti kucing Chesire. Untuk pengalaman belajar agar berarti dan produktif, siswa harus tahu ke mana dia akan pergi, dan pengarah gerak harus mampu mendampingi mereka dalam usaha mereka menempuh jalan yang dituju. Dalam bab 3 sampai 6 kita mengenal model konseptual penampilan seseorang. Model ini mengandung berbagai sistem yang melandasi proses informasi seseorang dan gerakan yang mereka lakukan. Mulai sekarang anda harus sangat memahami mekanisme akurasi gerak. Di bab 7 sampai 10 kita kemudian belajar proses belajar keterampilan gerak dan faktor-faktor yang memengaruhi kemahiran keterampilan seseorang. Di bab 7 kita membahas konsep pengalaman gerak dan beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh praktisi gerak ketika mempersiapkan pendampingan terhadap pasiennya. Kemudian, di beberapa bab selanjutnya, kita membahas tekhnik instruksional yang bisa digunakan oleh dokter ketika mendampingi pasiennya ( bab 8), cara yang bisa dilakukan oleh dokter untuk membuat struktur latihan selama sesi belajar (bab 9), dan beberapa hal yang perlu diingat oleh dokter ketika memberikan feedback untuk pasien (bab 10).
learning experiences
Pic blogs.usm.maine.edu
Kita melakukan pendekatan tentang pembelajaran motorik yang mengungkapkan konsep belajar berdasarkan apa yang biasanya terjadi, bukan sebagai sesuatu yang dihasilkan dari laboratorium, tetapi sebagai pengalaman yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, yang sering “kacau”. Ada sumber ilmiah tentang faktor yang memengaruhi proses belajar gerak seseorang, dan kebanyakan dari sumber ini memberikan informasi yang berguna. Kami mempersembahkan penelitian yang paling relevan untuk dokter dan pasien dalam situasi sehari-hari.

Di bab ini kita membahas beberapa konsep yang mungkin para dokter ingin tahu untuk pertimbangan ketika menyiapkan pendampingan. Konsep-konsep ini termasuk penetapan tujuan (goal setting), transfer of learning (transfer hasil belajar), karakteristik pasien (learner characteristic), dan proses penilaian performa (performance assessment).

Mendefinisikan pengalaman belajar

Kemampuan untuk belajar adalah aspek biologis yang esensial. Kemampuan ini yang membuat seseorang dapat menyesuaikan hal-hal tertentu di lingkungan mereka dan mendapatkan keuntungan dari pengalaman mereka. Untuk manusia, proses belajar adalah hal yang krusial. Bayangkan kesulitan yang mungkin akan dialami oleh seseorang jika mereka hanya mengandalkan bakat yang dimilikinya sejak lahir untuk berjuang menghadapi segala masalah dalam hidup. Jika begitu kasusnya, mungkin orang-orang akan menjadi ; tidak mampu bicara, berjalan, menulis, atau membaca, sedikit yang berpartisipasi dalam olahraga yang membutuhkan keterampilan tinggi, melakukan sesuatu yang berkaitan dengan seni, atau bahkan kegiatan sehari-hari.

Banyak faktor yang memberikan kontribusi terhadap kemampuan seseorang dalam aktivitas yang membutuhkan keahlian tinggi. Ketika seorang anak mulai dewasa, kemampuan performa mereka meningkat. Sama halnya, ketika seseorang menjadi lebih kuat atau mengalami peningkatan daya tahan kardivaskular, mereka menjadi mampu melakukan aktivitas tertentu secara ebih efektif. Namun, kedewasaan dan tingkat kebugaran tidak selalu berkaitan dengan tingkat keterampilan. Faktor utama yang secara konsisten berkaitan dengan tingkat keterampilan adalah sesuatu yang nampak sebagai hasil langsung dari latihan – itulah pengalaman bealajar (learning experiences).

Dalam beberapa kasus, proses belajar pada manusia sering terjadi hampir berkelanjutan, karena setiap hal yang dilakukan oleh seseorang saat ini memunculkan pengetahuan atau kemampuan yang memengaruhi bagaimana mereka akan melakukan sesuatu di masa depan. Di bab 1 kita telah mendefinisikan apa maksud belajar gerak, yaitu perubahan dalam proses internal yang menentukan kemampuan seseorang untuk menghasilkan tugas gerak. Lebih khususnya, kita membatasi pandangan kita tentang belajar ketreampilan tergantung situasi yang membuat seseorang mampu melakukan sesuatu untuk meningkatkan performa mereka dalam gerakan atau aksi tertentu, dan kita mengartikan situasi tersebut sebagai pengalaman belajar (learning experiences) atau sebagian orang ada yang menyebutnya latihan yang disengaja (deliberate practice). Kita menekankan bahwa pengalaman belajar dapat terjadi di berbagai tempat, melibatkan seseorang atau sekelompok orang. Rata-rata, seorang instruktur, terapis, atau pelatih hadir untuk membimbing pengalaman belajar dan menilai proses yang dialami oleh pasien atau siswanya.

Salah satu permasalahan yang perlu dipertimbangkan oleh dokter sebelum mendampingi pasiennya adalah tujuan dari pengalaman belajarnya. Penting bagi dokter untuk selalu ingat bahwa pengalaman tersebut adalah milik pasien. Setiap pasiennya menginginkan sebuah situasi baru untuk belajar keterampilan dengan beberapa gagasan tentang apa yang dia ingin selesaikan. Kita berpandangan bahwa dokter harus membuat konsep pengalaman belajar sebagai interaksi antara instruktur dan siswanya dan konsep ini memfokuskan pada keberhasilan siswa dalam mencapai tujuannya. Dua konsep yang sangat membantu bagi para dokter ketika menyiapkan proses pendampingan adalah penetapan tujuan (goal setting) dan transfer hasil belajar (transfer of learning).

Dilanjut ke pos selanjutnya tentang Goal Setting. *tunggu ya.
Terjemahan bebas Motor Learning and Performance.
5 Jurnalnya Andre: March 2014 Pratinjau Dalam cerita klasik karangan Lewis Carrol, Alice’s Adventures in Wonderland (versi 1994), Alice dan kucing Cheshire melakukan p...

Monday 24 March 2014

CFD, Anak Alay dan SPG.

Salah satu permasalahan umum di kota besar adalah polusi dari asap kendaraan. Untuk mengatasinya berbagai cara dilakukan oleh pemerintah. Cara yang dilakukan di tingkat pemerintahan pusat berbeda dengan di tingkat daerah, beda pula dengan cara yang diterapkan di tingkat yang lebih bawah. Kota Bandung adalah salah satu kota besar yang tidak terhindar dari masalah ini. Melirik program yang diberlakukan di wilayah DKI Jakarta, pemerintah kota Bandung pun menerapkan program Car Free Day (CFD). Program ini direspon baik oleh masyarakat kota Bandung. Setiap saya datang pada jadwal CFD di tempat yang telah ditentukan, ternyata memang tidak pernah sepi. Berbagai kegiatan dilakukan di sana mulai dari aktivitas jual beli, berjalan-jalan, jogging, bersepeda hingga orasi dari ormas tertentu.

Namun, saya melihat masih ada yang perlu dibenahi dalam pelaksanaan acara ini. Yah, seperti biasa mengoreksi kesalahan orang lain itu memang mudah, jadi harap maklum.

Oke, mari kita bahas apa saja yang perlu dibenahi.
Saya masih melihat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. Pemerintah sudah menyediakan banyak tempat sampah di area CFD, akan tetapi yang saya temukan adalah tempat sampah itu tidak semuanya penuh. Jelasnya, pengunjung CFD banyak yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Di jalan banyak sekali berserakan sampah. Sampah-sampah itu terdiri dari sampah bekas bungkus makanan atau minuman dan sampah kertas berupa selebaran atau brosur yang dibagikan oleh pihak-pihak yang sedang melakukan promosi. Diperlukan kesadaran dari semua pihak, tidak bisa dari satu pihak saja. Pihak yang sedang melakukan promosi sebaiknya tidak membagikan brosur mereka ke setiap orang, karena bisa jadi orang yang diberinya sedang tidak tertarik atau tidak membutuhkan informasi tersebut. Pihak penerima juga harus mempertimbangkan, berani menolak jika memang tidak tertarik daripada harus menerima tetapi akhirnya dibuang sembarangan.



Masalah selanjutnya adalah rokok. Hal ini pernah disinggung oleh Kang Emil. Program CFD diadakan sebagai upaya untuk mengurangi polusi di area tertentu pada waktu tertentu. Namun ironisnya, polusi asap kendaraan tidak ada tetapi diganti dengan polusi dari asap rokok. Bahkan lebih parah lagi, diantara para perokok itu tidak sedikit yang berusia masih sangat muda. Saya berharap semoga para perokok yang mengunjunngi CFD mau berbaik hati untuk tidak merokok di tempat itu. Dan bagi pemeritah mungkin bisa menyediakan area khusus merokok. Tapi tunggu dulu, bukan berarti ini saya mendukung perokok, justru saya ingin pengunjung lain yang bukan perokok bisa terhindar dari asap rokok para perokok.

Selain masalah kebersihan (sampah) dan rokok, saya melihat masalah yang cukup memprihatinkan. Di CFD banyak sekali pengunjung yang masih anak-anak. Malah jika saya boleh menebak, pengunjung CFD ini justru didominasi oleh anak-anak. Situasi di CFD sejauh yang saya pantau sangat tidak kondusif bagi anak-anak. Di sana ada SPG yang berpakaian seksi, ABG yang berpakaian seksi, dan anak-anak yang datang ke sana banyak sekali yang bergaya ala gengster. Mereka anak-anak seusia SD dan SMP. Banyak yang datang ke sana bergerombol dan mereka itu berjalan bersamaan laki-laki perempuan, dan berpegangan tangan. Jelasnya, mereka itu berpacaran di area ini. Masalah ini jika dibiarkan bisa menjadi masalah yang lebih serius. Memang mereka di sana bersenang-senang, namun cara mereka bersenang-senang itu tidak baik. Mungkin pemerintah bisa memberikan solusi memikirkan berbagai cara yang mungkin bisa menjadi solusi untuk masalah ini.

Selain tidak baik bagi anak-anak, kehadiran para SPG berpakaian seksi itu juga tidak baik untuk kondisi masyarakat. Anda pasti paham deh, tidak perlu saya beri penjelasan.

Beberapa waktu yang lalu, jika saya datang ke CFD saya masih melihat aktivitas senam. Tapi akhir-akhir ini saya tidak pernah menemukan aktivitas itu lagi. Malah yang ada adalah kegiatan nyanyi-nyanyi di sertai joget-joget. Panitia yang mengadakan acara itu meminta penonton (hadirin) yang ada di dekat panggung itu untuk ikut berjoget. Entahlah, saya punya persepsi sendiri yang membuat saya menganggap joget dan menari itu beda. Memang, jika dilihat dari hasil aktivitasnya, olahraga senam akan mengakibatkan kelelahan, membuat berkeringat, dan menaikkan suhu tubuh, begitu juga aktivitas joget. Akan tetapi ada manfaat lain dari olahraga yang tidak terdapat dalam aktivitas berjoget. Senam adalah termasuk dalam aktivitas olahraga rekreasi. Maksudnya selain membuat tubuh sehat dengan memperhatikan esensi olahraga, juga membuat pesertanya merasa senang dan terhindar dari stress. Dalam aktivitas berjoget tidak ada nilai-nilai keolahragaan, yang ada hanya kebahagiaan dan kelelahan saja. Bahkan dalam aktivitas joget yang kacau itu tidak ada sama sekali aspek seninya.

Yah, untuk sementara mungkin itu saja yang bisa saya tuliskan di blog ini untuk saat ini. Mungkin nantinya bisa nambah :)

nanti ya gambarnya nyusul, koneksi lagi lelet.
cuma tulisan dari orang bodoh seperti saya
5 Jurnalnya Andre: March 2014 Salah satu permasalahan umum di kota besar adalah polusi dari asap kendaraan. Untuk mengatasinya berbagai cara dilakukan oleh pemerintah. Ca...

Monday 10 March 2014

Tugas oh tugas

malam ini dingin banget. si gembul udah tidur jadi nggak ada penghangat tubuh. segelas kopi sudah habis diminum, tinggal gelas dengan ampas kopi di depan monitorku. aku sedang mengerjakan tugas, ceritanya.

ya, memang ceritanya aku sedang mengerjakan tugas. padahal tugas untuk kuliah besok hanya dikerjakan sesekali saja. sejak online dari petang tadi yang saya lakukan hanya fesbukan, buka yutub, dan trading. tidur larut malam sudah jadi kebiasaanku sejak kuliah s2. hampir tidak pernah aku mengerjakan tugas di siang atau sore hari. selalu saja aku kerjakan di malam hari, itu pun H-1. akibatnya di hari kuliah aku merasakan ngantuk yang luar biasa. materi kuliah tidak dapat aku serap.

rasanya sangat ingin sekali berhenti kuliah dan berhenti beraktifitas. yang ingin aku lakukan selanjutnya adalah tidur sepanjang masa. sepertinya aku bosang dengan segala aktifitas ini. bekerja pun aku ogah. tapi jika tidak kerja dari mana aku dapat uang untuk makan? nah, jika aku tidur kan aku tidak butuh makan. makanya aku ingin tidur. selamanya. walaupun di ruang sempit berukuran 2 meter saja.

cuma tulisan dari orang bodoh seperti saya
5 Jurnalnya Andre: March 2014 malam ini dingin banget. si gembul udah tidur jadi nggak ada penghangat tubuh. segelas kopi sudah habis diminum, tinggal gelas dengan ampas ...
< >