Friday 28 February 2014

Internet, Google, Komputer.

Ceritanya malem ini saya lagi ngerjain tugas. Gini, soal dalam tugas ini ada di buku. Tapi saya nggak punya bukunya, belum beli. Saya memilih untuk motokopi soal itu. Nah, soalnya udah punya tinggal ngerjain. Saya nggak tahu jawaban untuk soal-soal ini ada nggak di buku. Saya berusaha untuk mengerjakan soal-soal ini walau tanpa buku. Saya pake internet untuk mencari keterangan tentang soal-soal itu. Makasih internet. Saya mulai googling setiap istilah yang ada di soal agar mengerti maksud dari soal itu. Yah, nemu sih. Makasih google. Banyak banget sumber yang saya temukan walaupun pada akhirnya tetap membuat saya buntu karena soal ini harus dikerjakan bukan hanya dijawab. Soalnya tentang statistika.

Memang, dosen ngasih tugas ini dan meminta siswanya untuk mengerjakannya dengan komputer saja. Jangan menghitung dengan cara tradisional. Untungnya saya pake komputer yang memadai. Makasih buat yang bikin komputer. Sekarang sudah dua soal terjawab. Keburu malem, mau istirahat dulu.

Tapi dari semua itu, saya bersyukur kepada Allah swt. Karena saya diberi otak untuk berfikir. Tanpa otak dan kemampuan berfikir, internet, google, dan komputer nggak ada gunanya. Lagi pula internet, google, dan komputer itu hasil pemikiran orang lain, bukan sesuatu yang tiba-tiba ada.

Tadi waktu di kampus sih saya ketemu sama temen-temen sekelas, di antara mereka ada yang sudah mengerjakan tugas ini, beberapa teman lain berniat untuk melakukan copy & paste untuk tugas itu. Tapi, saya milih untuk ngerjain sendiri. :p

cuma tulisan dari orang bodoh seperti saya
5 Jurnalnya Andre: February 2014 Ceritanya malem ini saya lagi ngerjain tugas. Gini, soal dalam tugas ini ada di buku. Tapi saya nggak punya bukunya, belum beli. Saya memili...

Monday 24 February 2014

Katanya sih diskusi tapi...

Yah, hari ini seperti yang sudah-sudah dalam aktivitas kuliah diisi dengan kegiatan yang katanya diskusi. Tapi sayangnya kegiatan ini berubah jadi seperti tanya jawab wajib. Yaps, begitu kelompok yang mendapat giliran presentasi telah menyelesaikan tugasnya, sesi tanya jawab seolah menjadi sesi yang wajib. Harus saja ada mahasiswa lain yang bertanya.

Masalahnya bukan tetnang sesi tanya jawab itu, tapi tentang pemaksaannya. Mahasiswa sering sekali melontarkan peryanyaan yang tidak terlalu penting. Misalnya, ada yang bertanya dengan pertanyaan yang sudah jelas jawabannya sehingga terkesan mengetes kemampuan pemateri. Bukan menanyakan hal yang benar-benar mereka tidak tahu atau ingin tahu.

Memang ada tujuan baik dari sesi tanya jawab itu, salah satunya untuk melatih keaktifan atau keberanian mahasiswa. Tapi jika kondisi ini dibiarkan terus menerus dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan buruk. Karena pada dasarnya mereka yang bertanya hanya melakukannya karena terpaksa. Sedangkan keberanian mereka tidak terlatih sama sekali. Karena jika siswa memang berani maka ia tidak akan terpaksa oleh apapun. Siswa yang berani, akan mengatakan "tidak ada perntanyaan" ketika diminta pertanyaan tanpa harus mereka-reka pertanyaan yang sebenarnya tidak ingin ditanyakan olehnya.

Hal ini terjadi karena aktifitas seperti ini tidak efektif dalam pembelajaran. Ketika kelompok tertentu sedang melakukan presentasi di depan kelas, mahasiswa yang lain biasanya tidak memperhatikan jadi mereka pun merasa bingung tidak jelas. Mereka bingung materi apa yang dibahas barusan, dan bingung harus bertanya apa. Jika harus bertanya, mereka takut pertanyaannya terlalu mudah dan sudah dibahas sebelumnya sehingga menjadi bukti bahwa mereka tidak memperhatikan. Namun, jika tidak bertanya kelas akan menjadi sepi dan tetap saja mereka tidak tahu materinya.

Menurut pendapat saya akan lebih efektif jika dosen memberi tugas kepada siswa untuk membuat makalah berkaitan dengan suatu topik tapi sumbernya tidak ditentukan, bukan hanya berasal dari buku yang setiap mahasiswa sudah memilikinya. Kemudian dari setiap makalah, dosen akan membuat pertanyaan untuk dijawab oleh pembuat makalah. Hal yang wajar jika dosen mengetes mahasiswanya, berbeda jika mahasiswa mengetes mahasiswa lain. Jika makalah setiap siswa berbeda, dan dibaca oleh mahasiswa lainnya maka pertanyaan pun akan muncul dengan sendirinya. Hal ini tidak akan terjadi jika makalah setiap mahasiswa isinya sama.

:) ini mah cuma tulisan dari orang bodoh seperti saya.
5 Jurnalnya Andre: February 2014 Yah, hari ini seperti yang sudah-sudah dalam aktivitas kuliah diisi dengan kegiatan yang katanya diskusi. Tapi sayangnya kegiatan ini beru...

Sunday 16 February 2014

Then I Remembered That I Didn't Write The Task On My Binder


What a wasting time. I realized.
This night, I was on nervous and anxious condition. In the evening I couldn't remember what task that I have for tomorrow class. Allahumma. And then I checked the group of my class in facebook to see which group am I listed. That time I just remembered that I have a quiz to be done for tomorrow class. But another there was another problem. The task was written on my binder and I can't found it anywhere. Emh. It seems that I left it at the shop yesterday. I was so confused. I ask help to my friends in BB group, alhamdulillah, someone don't mind to send me the task via email. Yeah, finally I got the task and guess what!

After waiting for about a half of an hour, I downloaded the file that was attached in my inbox. I opened it and I realized that I have the file too. I remembered that I didn't write it on my binder but I typed it on my friend's laptop and I already copied the file. Astaghfirullah.
5 Jurnalnya Andre: February 2014 What a wasting time. I realized. This night, I was on nervous and anxious condition. In the evening I couldn't remember what task th...

Sunday 9 February 2014

Salah niat



Haha salah niat... Baru nyadar...
Benerin niat lagi. #istighfar
5 Jurnalnya Andre: February 2014 Haha salah niat... Baru nyadar... Benerin niat lagi. #istighfar

Wednesday 5 February 2014

Ahahai, Aku masih ngampus


Tadi saya posting acara tentang pendidikan di blog saya yang satunya, Andre Tauladan. Setelah selesai menulis, saya klik tautan yang mengarah ke tulisan tersebut. Saya baca sampe beres dan akhirnya ada tautan ke tulisan saya beberapa waktu yang lalu. Judulnya "Pak, Izinkan saya kuliah lebih lama lagi". Tulisan itu saya buat ketika saya hampir lulus dari S1. Di akhir tulisan saya katakan kalimat berikut ini
Saya membayangkan ketika lulus nanti, saya harus pulang ke kampung halaman, meninggalkan kampus tercinta, tanpa ada rencana jelas kapan akan ke sini lagi. Suasana yang kondusif untuk memperbaiki diri, banyak aktifitas keagamaan, banyak training alias pelatihan, yang semua itu tidak akan saya temui di kampung halaman.
Saya masih ingin berada di wilayah kampus, saya terus mencari alasan untuk bisa selalu ada di Bandung, dan saya masih belum ingin lulus. Rasanya tidak mungkin untuk mengutarakan keinginan saya ini kepada orang tua, karena saya masih dibiayai mereka. Pokoknya saya masih ingin ada di sini.
Eh... Ternyata, sekarang saya masih ngampus, saya kuliah lagi. Hehehe. Nggak tahu lho kalo bakal gini akhirnya. Waktu menjelang wisuda itu nggak pernah kepikiran bakal lanjut kuliah, tapi yah... Rencana Allah siapa yang tahu.
5 Jurnalnya Andre: February 2014 Tadi saya posting acara tentang pendidikan di blog saya yang satunya, Andre Tauladan . Setelah selesai menulis, saya klik tautan yang m...
< >