Tuesday 31 December 2013

Antara Neng Lita dan Mbak Shinta

logo elshinta fm

Akhir-akhir ini earphone yang saya miliki lebih terasa gunanya. Pasalnya saya lebih sering ngecek si mbak shinta dan si neng lita. Dua-duanya sering menemani aktifitas saya sehari-hari. Siang saya bersama mbak Shinta dan malam hari saya lebih sering bersama neng lita. Tapi saya mencitai mereka berdua.

Nama-nama di atas bukan nama seorang wanita, tapi sebuah stasiun radio yang menyajikan siaran-siaran berguna. Mbak Shinta adalah radio Elshinta yang mengudara di frekuensi 89.3 khusus daerah Bandung. Pertama kali saya jatuh cinta sama mbak Shinta adalah saat KKN sekitar tiga tahun yang lalu. Sebagai orang yang tidak punya laptop, saya mencari hiburan dari sumber lain. Saya atur-atur frekuensi radio melalui HP saya, tetapi yang banyak saya temui hanya saluran yang banyak memutarkan musik-musik galau yang dipandu oleh penyiar lebay dan terkesan banci. Suatu saat ketika saya merasa bosan saya atur saluran radio secara otomatis dan HP saya berhasil menangkap sinyal dari mbak Shinta.

Secara umum mbak Shinta lebih sering menyampaikan informasi-informasi terbaru. Dengan begitu saya tanpa harus aktif menonton tv atau mencari berita di internet tetap dapat informasi aktual. Selain berita umum, sesi yang membuat mbak Shinta berbeda dari saluran lain adalah informasi lalu lintas. Sejujurnya saya bukan orang yang banyak kegiatan di jalan, tetapi informasi lalu lintas terasa menarik buat saya. Selain informasi lalu lintas, mbak Shinta juga sangat interaktif terhadap pendengarnya. Banyak informasi yang disiarkan itu berasal dari pendengar dari berbagai lokasi. Setiap informasi yang diterima banyak yang disiarkan dan jika memungkinkan mbak Shinta akan menghubungi pendengar yang menyampaikan informasi tersebut. Pokoknya si mbak Shinta ini sip banget deh!.

Selesai KKN saya jadi lebih kesepian karena teman kosan sudah pindah dan saya harus menerima kesendirian. Saat itulah saya merasakan pentingnya kehadiran si neng Lita. Saluran radio yang mengudara di frekuensi 90.9 FM ini sering menjadi teman saya di malam-malam yang kelam. Senandung lagu-lagu lawas yang membawa saya pada suasana Indonesia tempo doeloe dan siaran budaya seperti wayang golek, wayang kulit dan lagu berbahasa daerah membuat malam-malam saya lebih mengesankan. Sebenarnya saya sudah lama mengenal neng Lita. Sebelumnya saya suka mendengarkan sajian nasyid-nasyid di pagi hari. Tapi itu dulu, dan waktu itu sinyalnya luplep, nggak jelas dan waktu itu saya belum ingat frekuensinya.
logo radio lita

Mbak Shinta, neng Lita.. makasih ya udah nemenin hari-hari saya... ^___^
5 Jurnalnya Andre: December 2013 Akhir-akhir ini earphone yang saya miliki lebih terasa gunanya. Pasalnya saya lebih sering ngecek si mbak shinta dan si neng lita. Dua-du...

Monday 30 December 2013

UAS = Ujian atau Siksaan


UAS, ujian akhir semester. Memang sih itu ujian, tapi bisa juga jadi siksaan. Kok bisa?
Gini, tulisan ini saya adaptasi dari ceramah Alm. K.H. A.F Ghazali. Ada dua tipe orang yang akan ditolong oleh Allah azza wa jalla ketika mereka dalam kesusahan. Mereka adalah orang yang mengerti bahwa mereka sedang diuji dan mengerti bahwa mereka sedang disiksa. Ujian atau siksaan secara bentuk hampir sama, yaitu kesulitan atau kesusahan. Yang membedakan adalah orang yang menerima kesulitan itu. Ujian diberikan kepada orang yang telah mempersiapkan diri, sedangkan siksaan diberikan kepada orang yang tidak mempersiapkan diri.

Kalo anak kuliahan dari jurusan matematika dikasih soal kalkulus setelah dia belajar kalkulus itu kan jadinya ujian. Nah kalo anak SD dikasih soal kalkulus? Kan orang tuanya juga bilang "nyiksa budak". Kalo atlet atletik disuruh lari 100 meter dengan waktu maksimal 9 detik itu kan jadinya ujian. Nah, kalo itu anak kecil? Kan jadinya nyiksa. Sering ada orang yang ngalamin kesulitan tapi nggak kunjung selesai masalahnya karena dia buruk sangka kepada Allah atau nggak tahu diri dia. Ada orang yang nggak mau taat kepada Allah tapi ketika menemui kesulitan dia menggerutu "ini ujian berat-berat amat". Ada orang yang agak mending ibadahnya tapi ketika menemui kesulitan dia menggerutu "saya sedang disiksa". Wah... kagak bener itu mah.

Okelah, kalo ngomongin masalah agama mah saya sendiri kurang terlalu paham. Karena ini jurnal andre jadi saya hubungkan saja dengan masalah kuliah. Bentar lagi kan UAS, Ujian Akhir Semester. Nah, banyak tuh yang nggak mau ngapalin, nggak mau belajar, nggak mau mempersiapkan diri. Akhirnya saat waktunya UAS tiba dia merasa kesulitan. Mereka menghadapi soal dengan raut muka yang kusut dan menggerutu "duh, ini dosen ngasih soal ujian susah amat". Padahal kenyataannya dosen memberikan soal sebagaimana materi yang telah mereka ajarkan. Dosen filsafat kan nggak akan ngasih ujian seputar anatomi? Semua soalnya juga dari materi yang pernah diajarkan. Sayangnya, para mahasiswa itu nggak mau ngapalin dan nggak tahu diri. Akhirnya mereka sendiri yang susah. Mengundang keadaan sulit yang dikarenakan diri sendiri itu sama aja dengan nyiksa diri.

Kalo orang yang taqwa sadar bahwa kesulitan yang dialaminya itu adalah sebuah ujian, dia akan sabar dan akhirnya dia lepas dari kesusahan itu. Kalo orang nggak taqwa sadar bahwa kesulitan yang dialaminya adalah sebuah siksaan, dia akan tobat dan akhirnya lepas juga dari kesusahan. Kalo mahasiswa udah belajar, udah nyiapin diri buat UAS tapi ternyata dia nilainya jelek, dia bisa ngajukan ke dosen untuk membuktikan bahwa sebenarnya dia berhak dapat nilai bagus. Kalo orang nggak nyiapin diri dan akhirnya dapet nilai jelek, dia bisa belajar lagi dan mengajukan perbaikan nilai dan akhirnya dapet nilai bagus juga.

So, Ujian atau Siksaan? sadar diri aja deh!
5 Jurnalnya Andre: December 2013 UAS, ujian akhir semester. Memang sih itu ujian, tapi bisa juga jadi siksaan. Kok bisa? Gini, tulisan ini saya adaptasi dari ceramah Alm...

Monday 9 December 2013

Amunisi Baru

Bismillah!
Ini, saya membuat postingan di blog menggunakan komputer yang saya bawa dari Garut beberapa hari lalu. Semoga dengan adanya amunisi ini saya bisa lebih mudah mengerjakan tugas-tugas kuliah. Sebelumnya, setiap tugas kuliah saya kerjakan menggunakan laptop teman. Kendalanya, kadang teman saya juga memiliki tugas yang harus dikerjakan. Jadi sebelum dia selesai mengerjakan tugasnya, berarti saya juga belum bisa mengerjakan tugas saya.


5 Jurnalnya Andre: December 2013 Bismillah! Ini, saya membuat postingan di blog menggunakan komputer yang saya bawa dari Garut beberapa hari lalu. Semoga dengan adanya amun...
< >