Tuesday 1 July 2014

Indeks Prestasi Turun!

Sejujurnya, saya bukan orang yang terlalu mengagung-agungkan nilai. Saya nggak kagum sama orang yang IPKnya tinggi, dan saya nggak menganggap bodoh orang yang IPKnya rendah. Entah kenapa kalo ada orang yang berbuat baik tidak pernah dipersoalkan agamanya, tetapi jika ada orang yang berbuat buruk seringkali dipersoalkan agamanya. Begitu juga ketika seseorang mendapat nilai tinggi orang lain tidak pernah mempermasalahkan bagaimana mereka bisa dapat nilai seperti itu, padahal banyak yang dapat nilai tinggi dengan cara yang salah. Begitu juga ketika seseorang mendapat nilai jelek orang lain biasanya langsung menilai orang tersebut malas atau bodoh tanpa ingin tahu sejauh mana kapasitas belajarnya dan seberapa keras usaha mereka.

IP turun. Yah, turunnya memang nggak terlalu jauh, masih ada di batas 'aman'. Saya pribadi cukup bersyukur dengan hasil di semester ini. Setidaknya saya masih bisa lanjut kuliah tanpa ada mata kuliah yang harus diulang. Itu artinya, perjuangan saya ke depan masih bisa dianggap lancar karena tidak ada hambatan berupa 'waktu tambahan'. Dengan hasil yang tidak begitu baik di semester ini artinya saya harus berjuang lebih di semester depan.

Banyak contoh kasus yang bisa ditemukan jika kita ingin mencari. Kasus orang-orang yang berbuat jahat dengan nilai mereka yang tinggi. Bukankah para pejabat yang korupsi itu lulusan perguruan tinggi dengan gelar yang berantai? Apakah mereka lulus dengan nilai yang jelek? Saya kira tidak (cmiiw). Dan banyak kasus orang-orang berhasil yang bahkan tidak pernah memiliki ijazah SD. Namun bukan berarti tidak ada orang baik dengan nilai istimewa, banyak juga.

IPK saya turun. Memang tidak terlalu drastis, tetapi hasil ini sudah membuat ibu saya kecewa. Saya bisa mengerti apa yang dirasakannnya. Walaupun saya cenderung cuek dengan nilai saya, tetapi saya tidak bisa cuek dengan perasaan ibu. Saya juga tidak bisa cuek dengan orang-orang yang menaruh harapan besar pada saya. Jadi, di semester selanjutnya saya pasti akan berjuang lebih keras.

Saya bukan lulusan Al Azhar-Kairo yang mengerti banyak ilmu islam. Saya juga bukan ahli ibadah seperti para sahabat rasul. Saya bukan pasukan perang yang membawa senjata di lengan mereka untuk melawan kaum kafir. Oleh karena itu saya akan berjuang dengan keras, agar ilmu yang saya dapatkan tetap bermanfaat bagi umat islam. Ilmu olahraga, ilmu pendidikan jasmani yang syar'i. Yang bisa menguatkan anak-anak muslim agar mereka kelak menjadi mujahid yang kuat fisik, ilmu, dan iman. In syaa Allah.

Semoga Allah memberikan kemampuan.
cuma tulisan dari orang bodoh seperti saya
5 Jurnalnya Andre: July 2014 Sejujurnya, saya bukan orang yang terlalu mengagung-agungkan nilai. Saya nggak kagum sama orang yang IPKnya tinggi, dan saya nggak mengangga...
< >