Tuesday 27 May 2014

Sabuga - Gerlong. Alunan Iwak Peyek

Perjalanan ke DT malam itu menjadi sesuatu yang berkesan.
Di tepian jalan Sabuga yang gelap dan sepi, jam menunjukkan pukul 10 lebih. Saya berharap masih ada angkot menuju kawasan ledeng. Benar saja, tanpa harus menunggu lama sebuah angkot datang. Kosong. Saya duduk di depan.
Menjelang tengah malam memang jalanan sepi. Sebagai penghibur, pak supir memutar alunan shalawat melalui ponselnya. Saya tersenyum, karena ada supir yang seperti itu. Alih-alih mendengarkan lagu dangdut, dia lebih memilih shalawat. Saya turut mendengarkan. Namun, setelah beberapa menit nada yang dialunkan jadi terasa tidak enak di telinga saya.
Entah memang sudah mainstream di kalangan santri atau bagaimana, lanjutan medley shalawat itu nadanya menjadi seperti lagu iwak peyek. Hingga saya sampai di tujuan, masih ada perasaan aneh. Bahkan, hingga sekarang. Perasaan aneh ini mendorong saya untuk mencari sumbernya. Dengan kata kunci "shalawat iwak peyek" hari ini saya menemukan sumbernya. Mirip dengan yang saya dengar waktu itu.
Walaupun akhirnya saya jadi sangsi apakah ini termasuk shalawat atau sekedar lagu biasa?

5 Jurnalnya Andre: Sabuga - Gerlong. Alunan Iwak Peyek Perjalanan ke DT malam itu menjadi sesuatu yang berkesan. Di tepian jalan Sabuga yang gelap dan sepi, jam menunjukkan pukul 10 lebih. Saya ...

1 comment:

  1. Sekrng yang ganti gilirinya..bikin sy jd penasaran pingin tau lagunya :)

    ReplyDelete

< >